Di Unit Perawatan Intensif (ICU), tempat pasien berada dalam kondisi paling rentan dan kritis, peran perawat jauh melampaui sekadar memberikan obat atau memantau mesin. Asuhan keperawatan komprehensif adalah fondasi utama yang menopang seluruh proses pemulihan pasien. Ini adalah perawatan berkelanjutan selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, yang mencakup bukan hanya kebutuhan medis, tetapi juga aspek fisik, psikologis, dan emosional pasien. Perawat ICU adalah garda terdepan yang memastikan setiap detail perawatan pasien terpenuhi dengan cermat.
Dimensi Asuhan Keperawatan Komprehensif:
- Personal Hygiene dan Kenyamanan Fisik: Pasien kritis seringkali tidak mampu melakukan perawatan diri dasar. Perawat bertanggung jawab penuh untuk menjaga kebersihan pribadi pasien, termasuk:
- Mandi dan Perawatan Mulut: Menjaga kebersihan kulit dan mulut sangat penting untuk mencegah infeksi dan luka tekan. Perawatan mulut yang teratur, misalnya, sangat vital untuk mencegah Ventilator-Associated Pneumonia (VAP).
- Perawatan Kulit: Mencegah luka tekan (dekubitus) dengan memantau kondisi kulit secara berkala, mengubah posisi pasien secara teratur, dan menggunakan bantal atau alat bantu posisi.
- Kenyamanan: Memastikan pasien merasa nyaman, membersihkan tempat tidur, dan menjaga suhu ruangan yang sesuai.
- Mobilisasi Minimal dan Pencegahan Komplikasi Imobilitas: Meskipun pasien kritis seringkali harus tirah baring, perawat berupaya melakukan mobilisasi minimal jika kondisi pasien memungkinkan. Tujuannya adalah untuk mencegah komplikasi akibat imobilitas berkepanjangan seperti:
- Kelemahan Otot dan Atrofi: Latihan rentang gerak pasif atau aktif terbatas membantu menjaga kekuatan otot.
- Bekuan Darah (DVT/PE): Mobilisasi, bahkan minimal, dapat merangsang sirkulasi darah.
- Pneumonia Aspirasi: Membantu pasien duduk tegak saat makan atau minum (jika diizinkan) dapat mengurangi risiko ini. Perawat bekerja sama dengan fisioterapis untuk merencanakan program mobilisasi yang aman.
- Dukungan Psikologis dan Emosional: Pasien ICU sering mengalami kecemasan, ketakutan, kebingungan (delirium), atau depresi akibat kondisi penyakit, lingkungan yang asing, dan isolasi. Perawat berperan krusial dalam memberikan dukungan ini:
- Komunikasi Efektif: Berbicara dengan pasien (meskipun tidak sadar atau terintubasi) dan menjelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan dapat mengurangi kecemasan.
- Orientasi Realitas: Mengingatkan pasien tentang waktu, tempat, dan situasi untuk mengurangi delirium.