Bekam, terapi pengobatan tradisional yang telah dikenal sejak ribuan tahun lalu, kembali populer di era modern. Banyak orang percaya bahwa bekam dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan meningkatkan kesehatan. Namun, apakah bekam benar-benar sehat dan aman, atau justru sebaliknya? Mari kita telusuri fakta dan mitos seputar terapi ini.
Apa Itu Bekam?
Bekam adalah metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah statis (kental) yang mengandung toksin dari dalam tubuh manusia. Pengeluaran darah statis ini dilakukan dengan melakukan pemvakuman di kulit dan dilanjutkan dengan pengeluaran darah dengan sayatan.
Manfaat Bekam yang Diklaim
- Meredakan nyeri: Bekam dipercaya dapat meredakan nyeri otot, sakit kepala, dan nyeri sendi.
- Meningkatkan sirkulasi darah: Bekam dikatakan dapat meningkatkan aliran darah ke area yang diobati.
- Detoksifikasi tubuh: Bekam dipercaya dapat mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
- Mengatasi berbagai penyakit: Bekam diklaim dapat mengobati berbagai penyakit, seperti asma, hipertensi, dan diabetes.
Apakah Bekam Sehat dan Aman?
- Secara umum, bekam dianggap sehat dan aman jika dilakukan oleh terapis yang berpengalaman dan dengan peralatan yang steril.
- Namun, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan, seperti infeksi, luka bakar, dan memar.
- Bekam tidak dianjurkan untuk orang dengan kondisi tertentu, seperti ibu hamil, penderita gangguan pembekuan darah, dan orang dengan penyakit kulit.
- Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani terapi bekam, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Mitos dan Fakta Seputar Bekam
- Mitos: Bekam dapat menyembuhkan semua penyakit.
- Fakta: Bekam tidak dapat menyembuhkan semua penyakit, dan efektivitasnya masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
- Mitos: Bekam mengeluarkan “darah kotor”.
- Fakta: Secara medis, tidak ada istilah “darah kotor”. Darah yang dikeluarkan saat bekam adalah darah vena, yang memang mengandung lebih banyak racun dan karbon dioksida daripada darah arteri.
Informasi Tambahan:
- Pada tanggal 15 September 2024, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan himbauan agar masyarakat berhati-hati dalam memilih terapis bekam dan memastikan peralatan yang digunakan steril.
- Pada tanggal 20 Oktober 2024, di Jakarta, sebuah seminar kesehatan diadakan untuk membahas manfaat dan risiko bekam, dengan menghadirkan dokter spesialis dan terapis bekam berpengalaman.
- Pada tanggal 03 November 2024, di Surabaya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan inspeksi mendadak ke beberapa klinik bekam dan menemukan beberapa klinik yang tidak memenuhi standar kebersihan dan keamanan.
- Pada tanggal 10 Desember 2024, di Bandung, sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal “Complementary Therapies in Medicine” menunjukkan bahwa bekam efektif dalam meredakan nyeri punggung bawah.
Kesimpulannya, bekam dapat memberikan manfaat kesehatan jika dilakukan dengan benar. Namun, penting untuk memilih terapis yang berpengalaman, menggunakan peralatan yang steril, dan berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani terapi ini.