Kanker kolorektal adalah jenis kanker yang bermula di usus besar atau rektum, bagian akhir dari saluran pencernaan. Penyakit ini seringkali berkembang dari polip yang tidak diobati yang tumbuh di dinding usus. Ini adalah salah satu jenis kanker paling umum di dunia dan sayangnya, bisa menjadi mematikan jika tidak terdeteksi dan diobati dini.
Proses perkembangan kanker kolorektal umumnya lambat. Sebagian besar kasus bermula dari polip adenoma, pertumbuhan kecil yang awalnya tidak berbahaya. Jika polip ini tidak diidentifikasi dan diangkat, seiring waktu mereka memiliki potensi untuk bermutasi dan menjadi sel kanker.
Gejala awal kanker kolorektal seringkali tidak spesifik, bahkan bisa tanpa gejala sama sekali pada tahap awal. Ini membuat deteksi dini menjadi tantangan. Namun, ketika gejala muncul, bisa berupa perubahan pola buang air besar, darah pada feses, nyeri perut, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, atau kelelahan.
Penting untuk tidak mengabaikan gejala-gejala tersebut. Jika Anda mengalami perubahan signifikan dalam kebiasaan buang air besar atau melihat darah pada feses, segera konsultasikan dengan dokter. Deteksi dini adalah kunci untuk meningkatkan peluang kesembuhan dari kanker kolorektal.
Faktor risiko kanker kolorektal meliputi usia (risiko meningkat setelah 50 tahun), riwayat keluarga dengan kanker kolorektal atau polip, riwayat penyakit radang usus, obesitas, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, serta diet tinggi daging merah olahan dan rendah serat.
Pencegahan dapat dilakukan melalui skrining rutin, terutama kolonoskopi. Prosedur ini memungkinkan dokter untuk melihat seluruh usus besar atau rektum, mengidentifikasi, dan mengangkat polip yang tidak diobati sebelum mereka sempat berkembang menjadi kanker.
Gaya hidup sehat juga sangat penting dalam pencegahan. Tingkatkan asupan serat dari buah, sayur, dan biji-bijian utuh. Batasi konsumsi daging merah olahan, jaga berat badan ideal, dan berolahraga secara teratur untuk mengurangi risiko.
Pada akhirnya, adalah ancaman serius yang bermula di usus besar atau rektum. Karena seringkali berkembang dari polip yang tidak diobati dan bisa mematikan jika tidak terdeteksi dan diobati dini, kesadaran akan gejala, faktor risiko, dan pentingnya skrining rutin sangatlah vital.