STIKES Banggai adalah perguruan tinggi kesehatan di Kabupaten Banggai yang menawarkan program studi keperawatan dan kebidanan unggulan, fasilitas pendidikan modern, serta informasi pendaftaran mahasiswa baru dan pengembangan karir di bidang kesehatan.
Pertolongan Pertama: Imobilisasi untuk Cedera Patah Tulang
Pertolongan Pertama: Imobilisasi untuk Cedera Patah Tulang

Pertolongan Pertama: Imobilisasi untuk Cedera Patah Tulang

Pertolongan pertama pada cedera patah tulang sangat krusial untuk mencegah cedera bertambah parah. Langkah awal yang paling penting adalah imobilisasi area yang diduga patah. Ini berarti menjaga bagian tubuh tersebut agar tidak bergerak sama sekali. Tujuannya adalah untuk mencegah pergeseran tulang yang bisa memperparuk kerusakan jaringan, saraf, atau pembuluh darah di sekitarnya.

Untuk melakukan imobilisasi darurat, Anda bisa menggunakan bidai sementara. Bidai ini tidak harus mewah; Anda dapat memanfaatkan benda-benda di sekitar yang kaku dan lurus, seperti koran tebal yang digulung, majalah, papan kayu kecil, atau bahkan karton. Kuncinya adalah memastikan bidai cukup kuat untuk menopang.

Setelah menemukan bidai yang sesuai, letakkan bidai di sepanjang sisi tulang yang diduga patah, melingkupi sendi di atas dan di bawah area cedera. Misalnya, jika lengan bawah yang patah, bidai harus mencakup siku dan pergelangan tangan untuk imobilisasi yang efektif.

Ikat bidai dengan lembut namun kokoh menggunakan kain, perban, atau bahkan selotip. Pastikan ikatan tidak terlalu kencang, karena ini bisa mengganggu aliran darah. Anda harus bisa menyelipkan satu jari di bawah ikatan. Ini adalah bagian penting dari pertolongan pertama yang aman.

Tanda-tanda ikatan terlalu kencang termasuk perubahan warna kulit menjadi pucat atau kebiruan, mati rasa, atau sensasi kesemutan di area yang cedera. Jika muncul tanda-tanda ini, segera longgarkan ikatan untuk memastikan sirkulasi darah tetap lancar.

Jika ada luka terbuka di area patah tulang, tutup luka tersebut dengan kain bersih sebelum melakukan imobilisasi. Jangan mencoba meluruskan tulang yang menonjol keluar dari kulit; biarkan saja dan imobilisasi posisinya apa adanya untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.

Setelah area patah tulang berhasil diimobilisasi, angkat bagian tubuh yang cedera lebih tinggi dari posisi jantung jika memungkinkan. Ini dapat membantu mengurangi pembengkakan. Kompres dingin juga bisa diberikan untuk meredakan nyeri dan bengkak.

Segera setelah memberikan pertolongan pertama berupa imobilisasi, segera cari bantuan medis profesional. Bawa korban ke rumah sakit terdekat atau hubungi layanan darurat. Penanganan lebih lanjut oleh tenaga medis sangat diperlukan untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Ingatlah, pertolongan pertama bukan pengganti perawatan medis. Tujuannya hanya untuk menstabilkan kondisi dan mencegah cedera memburuk sampai bantuan profesional tiba. Pengetahuan ini sangat berharga dalam situasi darurat.